Kasus korupsi Pertamina yang ramai diperbincangkan karena kasus Pertamax oplosan membuat masyarakat menjadi berpindah ke merek lain. Mereka rela antre panjang di SPBU swasta, seperti Shell. Banyak kendaraan motor dan mobil yang ingin mengisi bahan bakar di Shell, bahkan antreannya sampai jalan.
Kebanyakan motor yang mengantre mengisi bahan bakar jenis shell Super dan shell V- Power. Semua jenis BBM Shell memenuhi standar EURO 4 yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.
Standar ini mengatur batas maksimal emisi gas buang kendaraan bermotor.
Budiyanto, pemerhati masalah transportasi dan hukum, mengatakan bahwa dampak dari kasus korupsi tersebut sangat luas, terutama masalah kepercayaan. Ia juga mengatakan banyak konsumen yang sudah berpaling ke BBM yang dipasarkan oleh swasta; seperti Shell, BP, Vivo, dan lain sebagainya.
Selain itu, Budiyanto juga menambahkan, dirinya sangat menyayangkan terjadinya hal tersebut. Sebab, Pertamina seharusnya menjadi garda terdepan dalam pelayanan penyediaan BBM untuk masyarakat. Tapi, yang terjadi malah sebaliknya.
“Harus diusut tuntas dan dikembangkan, tidak hanya tersangka yang sudah tertangkap, tapi saya yakin masih ada oknum pelaku yang lain,” ujar Budiyanto.
“Integritas pejabat digadaikan untuk mengejar keuntungan pribadi dan kelompok-kelompoknya, usut tuntas sampai keakar-akarnya,” kata Budiyanto.
Sumber: kompas.com dan msn.com
